Misteri Terungkap! Pencipta Lagu Ayam Den Lapeh dan Rahasia di Baliknya


Misteri Terungkap! Pencipta Lagu Ayam Den Lapeh dan Rahasia di Baliknya

Pencipta lagu “Ayam Den Lapeh” adalah seniman musik tradisi Minangkabau bernama Upik Saman. Lagu ini merupakan salah satu lagu daerah Sumatera Barat yang sangat populer dan banyak dinyanyikan oleh masyarakat Minangkabau di berbagai kesempatan.

Lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki makna filosofi yang mendalam tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat Minangkabau. Lirik lagunya bercerita tentang seekor ayam yang terlepas dari kandangnya dan berkeliaran dengan bebas. Namun, pada akhirnya ayam tersebut tetap kembali ke kandangnya, yang melambangkan pentingnya bagi seseorang untuk selalu ingat dan kembali kepada asal-usulnya.

Lagu “Ayam Den Lapeh” telah menjadi bagian penting dari kesenian musik tradisi Minangkabau dan sering dibawakan dalam berbagai acara adat dan pertunjukan. Lagu ini juga telah diaransemen dan dibawakan oleh berbagai musisi modern, sehingga semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat luas.

Pencipta Lagu Ayam Den Lapeh

Pencipta lagu “Ayam Den Lapeh” adalah sosok yang penting dalam kesenian musik tradisi Minangkabau. Lagu ini memiliki makna filosofi yang dalam dan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau.

  • Komposer: Upik Saman, seorang seniman musik tradisi Minangkabau.
  • Lirik: Bercerita tentang ayam yang terlepas dan kembali ke kandangnya, melambangkan pentingnya menjaga tradisi.
  • Makna: Filosofi tentang melestarikan adat istiadat dan asal-usul.
  • Penyebaran: Dikenal luas di Sumatera Barat dan Indonesia.
  • Popularitas: Sering dibawakan dalam acara adat dan pertunjukan.
  • Aransemen: Telah diaransemen dan dibawakan oleh berbagai musisi modern.
  • Pengaruh: Menginspirasi karya seni dan budaya lainnya.
  • Pelestarian: Diwariskan secara turun temurun dan terus dilestarikan.

Kedelapan aspek di atas saling terkait dan membentuk pemahaman yang komprehensif tentang “pencipta lagu ayam den lapeh”. Lagu ini tidak hanya sekedar karya musik, tetapi juga memiliki nilai budaya dan filosofi yang penting bagi masyarakat Minangkabau. Melalui lagu ini, Upik Saman telah memberikan kontribusi yang besar dalam melestarikan tradisi dan adat istiadat Minangkabau.

Komposer


Komposer, Resep6-10k

Upik Saman adalah sosok yang penting dalam sejarah lagu “Ayam Den Lapeh”. Sebagai seorang seniman musik tradisi Minangkabau, ia memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan adat istiadat Minangkabau, yang menjadi inspirasi dalam menciptakan lagu tersebut.

  • Latar Belakang Budaya
    Upik Saman tumbuh dan besar dalam lingkungan budaya Minangkabau yang kental. Ia mempelajari musik tradisi Minangkabau sejak kecil dan menguasai berbagai alat musik tradisional, seperti saluang, talempong, dan gendang.
  • Inspirasi dari Tradisi
    Lagu “Ayam Den Lapeh” terinspirasi dari tradisi masyarakat Minangkabau yang memelihara ayam. Ayam merupakan hewan yang penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau, baik sebagai sumber makanan maupun sebagai simbol budaya.
  • Makna Filosofis
    Lirik lagu “Ayam Den Lapeh” mengandung makna filosofis yang dalam tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat Minangkabau. Lagu ini mengajarkan bahwa meskipun seseorang merantau jauh, ia tidak boleh melupakan asal-usulnya.
  • Penyebaran Lagu
    Sebagai seorang seniman yang disegani, Upik Saman memiliki peran penting dalam menyebarkan lagu “Ayam Den Lapeh” ke seluruh Sumatera Barat dan Indonesia. Ia membawakan lagu ini dalam berbagai pertunjukan dan acara adat, sehingga lagu ini menjadi dikenal luas oleh masyarakat.

Dengan demikian, Upik Saman sebagai komposer lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki kontribusi yang besar dalam melestarikan dan mengembangkan musik tradisi Minangkabau. Lagu “Ayam Den Lapeh” tidak hanya menjadi karya seni yang indah, tetapi juga menjadi simbol budaya dan identitas masyarakat Minangkabau.

Lirik


Lirik, Resep6-10k

Lirik lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari pencipta lagu tersebut. Lirik ini memiliki makna filosofis yang mendalam tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat Minangkabau.

Ayam dalam lirik lagu tersebut melambangkan masyarakat Minangkabau yang merantau ke berbagai daerah. Meskipun merantau jauh, masyarakat Minangkabau diharapkan untuk selalu ingat dan kembali ke kampung halamannya. Hal ini sejalan dengan pepatah Minangkabau, “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, yang berarti bahwa seseorang harus menghormati dan mengikuti adat istiadat setempat, tetapi tidak boleh melupakan asal-usulnya.

Dengan demikian, lirik lagu “Ayam Den Lapeh” menjadi pesan penting bagi masyarakat Minangkabau untuk selalu menjaga tradisi dan adat istiadatnya, meskipun berada di perantauan. Lirik ini juga menjadi pengingat bagi pencipta lagu untuk terus berkarya dan melestarikan budaya Minangkabau.

Dalam konteks yang lebih luas, lirik lagu “Ayam Den Lapeh” dapat dimaknai sebagai pesan universal tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya. Setiap daerah memiliki tradisi dan budaya yang unik, dan tradisi tersebut harus dijaga dan dilestarikan untuk menjaga identitas dan kekayaan budaya Indonesia.

Makna


Makna, Resep6-10k

Lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki makna filosofi yang dalam tentang pentingnya melestarikan adat istiadat dan asal-usul. Hal ini tercermin dalam lirik lagunya yang bercerita tentang seekor ayam yang terlepas dari kandangnya dan berkeliaran dengan bebas. Namun, pada akhirnya ayam tersebut tetap kembali ke kandangnya, yang melambangkan pentingnya bagi seseorang untuk selalu ingat dan kembali kepada asal-usulnya.

  • Menjaga Identitas Budaya

    Setiap daerah memiliki adat istiadat dan asal-usul yang unik. Dengan melestarikan adat istiadat dan asal-usul, masyarakat dapat menjaga identitas budayanya dan membedakannya dari budaya daerah lain.

  • Menghargai Warisan Leluhur

    Adat istiadat dan asal-usul merupakan warisan leluhur yang harus dihargai dan dilestarikan. Dengan melestarikan adat istiadat dan asal-usul, masyarakat menunjukkan rasa hormat kepada leluhurnya dan melanjutkan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.

  • Memperkuat Rasa Memiliki

    Melestarikan adat istiadat dan asal-usul dapat memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap daerahnya. Hal ini karena adat istiadat dan asal-usul menjadi bagian dari identitas masyarakat dan membuat mereka merasa terhubung dengan tanah kelahirannya.

  • Menjadi Bekal di Rantau

    Bagi masyarakat yang merantau, adat istiadat dan asal-usul dapat menjadi bekal yang berharga. Hal ini karena adat istiadat dan asal-usul dapat memberikan pegangan dan identitas bagi masyarakat yang berada di lingkungan yang asing.

Dengan demikian, makna filosofi tentang melestarikan adat istiadat dan asal-usul dalam lagu “Ayam Den Lapeh” sangatlah penting bagi masyarakat Minangkabau. Lagu ini menjadi pengingat bagi masyarakat Minangkabau untuk selalu menjaga tradisi dan adat istiadatnya, baik di kampung halaman maupun di perantauan.

Penyebaran


Penyebaran, Resep6-10k

Penyebaran lagu “Ayam Den Lapeh” yang dikenal luas di Sumatera Barat dan Indonesia merupakan bukti keberhasilan pencipta lagu tersebut dalam mempopulerkan karyanya. Penyebaran lagu ini tidak terlepas dari beberapa faktor, di antaranya:

  • Kualitas Lagu
    Lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki melodi yang indah dan lirik yang mudah diingat. Hal ini membuat lagu ini mudah diterima dan disukai oleh masyarakat.
  • Peran Penyanyi dan Musisi
    Penyebaran lagu “Ayam Den Lapeh” juga didukung oleh peran penyanyi dan musisi yang membawakan lagu ini. Mereka mempopulerkan lagu ini melalui berbagai pertunjukan dan rekaman.
  • Media Massa
    Pada masa lalu, media massa seperti radio dan televisi berperan penting dalam menyebarkan lagu “Ayam Den Lapeh”. Lagu ini sering diputar di radio dan ditampilkan di televisi, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat.

Penyebaran lagu “Ayam Den Lapeh” yang luas memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  • Pelestarian Budaya
    Penyebaran lagu “Ayam Den Lapeh” membantu melestarikan budaya Minangkabau. Lagu ini menjadi salah satu lagu daerah yang populer dan digemari oleh masyarakat, sehingga dapat terus diwariskan kepada generasi berikutnya.
  • Promosi Pariwisata
    Lagu “Ayam Den Lapeh” juga dapat menjadi media promosi pariwisata Sumatera Barat. Lagu ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut dan mengenal lebih jauh budaya Minangkabau.
  • Inspirasi bagi Seniman
    Kepopuleran lagu “Ayam Den Lapeh” dapat menginspirasi seniman lain untuk menciptakan karya seni yang berkualitas. Lagu ini dapat menjadi contoh bagaimana sebuah lagu daerah dapat diterima dan digemari oleh masyarakat luas.

Dengan demikian, penyebaran lagu “Ayam Den Lapeh” yang dikenal luas di Sumatera Barat dan Indonesia memiliki peran penting dalam melestarikan budaya Minangkabau, mempromosikan pariwisata, dan menginspirasi seniman. Hal ini menunjukkan keberhasilan pencipta lagu tersebut dalam menciptakan karya seni yang berkualitas dan diterima oleh masyarakat.

Popularitas


Popularitas, Resep6-10k

Popularitas lagu “Ayam Den Lapeh” yang sering dibawakan dalam acara adat dan pertunjukan memiliki hubungan yang erat dengan pencipta lagu tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Pengakuan Masyarakat
    Dibawakannya lagu “Ayam Den Lapeh” dalam acara adat dan pertunjukan menunjukkan bahwa lagu tersebut telah mendapat pengakuan dari masyarakat. Lagu ini dianggap sebagai bagian dari budaya Minangkabau dan sering digunakan untuk memeriahkan berbagai acara.
  • Pelestarian Budaya
    Popularitas lagu “Ayam Den Lapeh” juga berperan penting dalam pelestarian budaya Minangkabau. Dengan sering dibawakan dalam acara adat dan pertunjukan, lagu ini terus dikenal dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
  • Apresiasi terhadap Pencipta Lagu
    Popularitas lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan bentuk apresiasi masyarakat terhadap pencipta lagu tersebut, yaitu Upik Saman. Lagu ini menjadi bukti kreativitas dan kemampuan Upik Saman dalam menciptakan karya seni yang berkualitas.

Selain itu, popularitas lagu “Ayam Den Lapeh” juga memberikan beberapa manfaat praktis, di antaranya:

  • Promosi Pariwisata
    Lagu “Ayam Den Lapeh” dapat menjadi media promosi pariwisata Sumatera Barat. Lagu ini dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut dan mengenal lebih jauh budaya Minangkabau.
  • Sumber Inspirasi
    Kepopuleran lagu “Ayam Den Lapeh” dapat menginspirasi seniman lain untuk menciptakan karya seni yang berkualitas. Lagu ini dapat menjadi contoh bagaimana sebuah lagu daerah dapat diterima dan digemari oleh masyarakat luas.
  • Perekat Sosial
    Lagu “Ayam Den Lapeh” dapat menjadi perekat sosial yang menyatukan masyarakat Minangkabau. Lagu ini dapat dinyanyikan bersama-sama dalam berbagai acara dan menciptakan suasana kebersamaan.

Dengan demikian, popularitas lagu “Ayam Den Lapeh” yang sering dibawakan dalam acara adat dan pertunjukan memiliki hubungan yang erat dengan pencipta lagu tersebut. Popularitas ini tidak hanya menjadi bentuk pengakuan masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam pelestarian budaya, promosi pariwisata, dan penciptaan karya seni yang berkualitas.

Aransemen


Aransemen, Resep6-10k

Aransemen lagu “Ayam Den Lapeh” oleh berbagai musisi modern memiliki hubungan yang erat dengan pencipta lagu tersebut, yaitu Upik Saman. Aransemen tersebut menunjukkan bahwa lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki kualitas dan daya tarik yang dapat diterima dan digemari oleh masyarakat luas.

  • Kreativitas dan Inovasi

    Para musisi modern yang mengaransemen lagu “Ayam Den Lapeh” menunjukkan kreativitas dan inovasi mereka dalam mengolah lagu tersebut. Mereka menambahkan berbagai elemen musik modern, seperti instrumen baru dan teknik produksi yang lebih canggih, tanpa menghilangkan esensi dan makna asli lagu tersebut.

  • Penyesuaian dengan Tren Musik

    Aransemen lagu “Ayam Den Lapeh” oleh musisi modern juga merupakan upaya untuk menyesuaikan lagu tersebut dengan tren musik terkini. Hal ini dilakukan agar lagu tersebut tetap relevan dan dapat diterima oleh generasi muda.

  • Promosi dan Penyebaran

    Aransemen lagu “Ayam Den Lapeh” oleh musisi modern membantu mempromosikan dan menyebarkan lagu tersebut ke khalayak yang lebih luas. Melalui rekaman dan pertunjukan, aransemen tersebut dapat menjangkau masyarakat di berbagai daerah dan kalangan.

  • Apresiasi terhadap Karya Asli

    Aransemen lagu “Ayam Den Lapeh” oleh musisi modern juga merupakan bentuk apresiasi terhadap karya asli Upik Saman. Aransemen tersebut menunjukkan bahwa lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki nilai seni yang tinggi dan layak untuk terus dilestarikan dan dikembangkan.

Dengan demikian, aransemen lagu “Ayam Den Lapeh” oleh berbagai musisi modern memiliki hubungan yang erat dengan pencipta lagu tersebut. Aransemen tersebut menunjukkan kreativitas, inovasi, dan apresiasi terhadap karya asli, serta berperan penting dalam mempromosikan dan menyebarkan lagu tersebut ke khalayak yang lebih luas.

Pengaruh


Pengaruh, Resep6-10k

Pengaruh lagu “Ayam Den Lapeh” tidak hanya terbatas pada ranah musik, tetapi juga menginspirasi terciptanya karya seni dan budaya lainnya. Lagu ini telah menjadi sumber inspirasi bagi seniman, penyair, dan budayawan dalam mengekspresikan kreativitas mereka.

Salah satu contoh nyata pengaruh lagu “Ayam Den Lapeh” adalah terciptanya tari tradisional Minangkabau yang dikenal dengan nama “Tari Ayam Den Lapeh”. Tari ini diciptakan oleh seniman tari asal Sumatera Barat, Gusmiati Suid, pada tahun 1950-an. Tari “Ayam Den Lapeh” terinspirasi dari gerakan dan makna filosofis lagu “Ayam Den Lapeh”. Tari ini menggambarkan seekor ayam yang terlepas dari kandangnya dan berkeliaran dengan bebas, namun pada akhirnya tetap kembali ke kandangnya.

Selain tari, lagu “Ayam Den Lapeh” juga menginspirasi penciptaan karya sastra. Penyair Minangkabau, Chairil Anwar, menulis sebuah puisi berjudul “Ayam Den Lapeh” yang terinspirasi dari lagu tersebut. Dalam puisinya, Chairil Anwar menafsirkan makna lagu “Ayam Den Lapeh” sebagai simbol kebebasan dan pencarian jati diri.

Pengaruh lagu “Ayam Den Lapeh” juga terlihat dalam bidang seni lukis. Beberapa pelukis Minangkabau telah menciptakan karya seni lukis yang terinspirasi dari lagu tersebut. Karya-karya seni lukis tersebut biasanya menggambarkan suasana dan makna filosofis lagu “Ayam Den Lapeh”.

Dengan demikian, pengaruh lagu “Ayam Den Lapeh” sebagai pencipta lagu tidak hanya terbatas pada bidang musik, tetapi juga menginspirasi terciptanya karya seni dan budaya lainnya. Pengaruh ini menunjukkan bahwa lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, sehingga dapat menjadi sumber inspirasi bagi seniman dan budayawan dalam mengekspresikan kreativitas mereka.

Pelestarian


Pelestarian, Resep6-10k

Pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki hubungan yang erat dengan pencipta lagu tersebut, Upik Saman. Pelestarian ini dilakukan secara turun temurun dan terus dilakukan hingga saat ini, menunjukkan pentingnya lagu tersebut bagi masyarakat Minangkabau.

  • Warisan Budaya

    Lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan warisan budaya Minangkabau yang harus dijaga dan dilestarikan. Lagu ini telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, menunjukkan nilai budaya yang tinggi.

  • Tradisi Lisan

    Pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” dilakukan melalui tradisi lisan. Lagu ini diajarkan dan dinyanyikan oleh orang tua kepada anak-anak mereka, sehingga lagu ini tetap hidup dan dikenal oleh masyarakat.

  • Dokumentasi

    Selain tradisi lisan, pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” juga dilakukan melalui dokumentasi. Lagu ini telah direkam dan didokumentasikan dalam berbagai bentuk, seperti rekaman audio, video, dan notasi musik.

  • Pertunjukan

    Pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” juga dilakukan melalui pertunjukan. Lagu ini sering dibawakan dalam berbagai acara adat dan pertunjukan, sehingga lagu ini tetap dikenal dan dilestarikan.

Dengan demikian, pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” secara turun temurun dan terus dilestarikan menunjukkan pentingnya lagu tersebut bagi masyarakat Minangkabau. Pelestarian ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti tradisi lisan, dokumentasi, pertunjukan, dan lain-lain. Hal ini memastikan bahwa lagu “Ayam Den Lapeh” tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau.

Pertanyaan Umum tentang Pencipta Lagu “Ayam Den Lapeh”

Bagian ini akan menyajikan beberapa pertanyaan umum dan jawaban informatif mengenai pencipta lagu “Ayam Den Lapeh”.

Pertanyaan 1: Siapa pencipta lagu “Ayam Den Lapeh”?

Pencipta lagu “Ayam Den Lapeh” adalah Upik Saman, seorang seniman musik tradisi Minangkabau.

Pertanyaan 2: Kapan lagu “Ayam Den Lapeh” diciptakan?

Informasi mengenai waktu penciptaan lagu “Ayam Den Lapeh” tidak diketahui secara pasti.

Pertanyaan 3: Apa makna filosofis dari lagu “Ayam Den Lapeh”?

Lagu “Ayam Den Lapeh” mengandung makna filosofis tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat Minangkabau, serta mengingatkan perantau untuk selalu kembali ke kampung halaman.

Pertanyaan 4: Di mana lagu “Ayam Den Lapeh” pertama kali diperkenalkan?

Informasi mengenai tempat pertama kali lagu “Ayam Den Lapeh” diperkenalkan tidak diketahui secara pasti.

Pertanyaan 5: Apakah lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki pengaruh terhadap budaya Minangkabau?

Ya, lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki pengaruh yang kuat terhadap budaya Minangkabau, menginspirasi terciptanya karya seni tari, sastra, dan lukisan.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melestarikan lagu “Ayam Den Lapeh”?

Lagu “Ayam Den Lapeh” dapat dilestarikan melalui berbagai cara, seperti pengajaran secara turun-temurun, dokumentasi, pertunjukan, dan promosi melalui media massa.

Sebagai kesimpulan, lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan karya musik tradisi Minangkabau yang diciptakan oleh Upik Saman dan memiliki makna filosofis yang mendalam. Lagu ini terus diwariskan dan dilestarikan sebagai bagian penting dari identitas budaya Minangkabau.

Beralih ke bagian berikutnya: Pelestarian Musik Tradisi Minangkabau

Tips Melestarikan Lagu “Ayam Den Lapeh”

Dalam melestarikan lagu “Ayam Den Lapeh” sebagai bagian dari warisan budaya Minangkabau, terdapat beberapa tips penting yang dapat diterapkan:

Tip 1: Wariskan Secara Turun-Temurun
Mengajarkan lagu “Ayam Den Lapeh” kepada generasi muda sangat penting. Orang tua dan guru dapat menyanyikan dan menceritakan makna lagu ini kepada anak-anak, sehingga mereka dapat memahami dan mengapresiasi nilai budayanya.

Tip 2: Dokumentasikan dan Arsipkan
Dokumentasi lagu “Ayam Den Lapeh” dalam bentuk rekaman audio, video, dan notasi musik sangat penting untuk pelestarian jangka panjang. Arsip-arsip ini dapat disimpan di lembaga budaya atau perpustakaan untuk diakses oleh peneliti dan masyarakat umum.

Tip 3: Gelar Pertunjukan dan Lomba
Pertunjukan dan lomba lagu “Ayam Den Lapeh” dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan dan melestarikan lagu ini. Acara-acara ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menampilkan kemampuan mereka dan belajar dari yang lain.

Tip 4: Gunakan dalam Acara Adat
Penggunaan lagu “Ayam Den Lapeh” dalam acara adat Minangkabau dapat memperkuat hubungan antara lagu ini dengan identitas budaya masyarakat. Lagu ini dapat dinyanyikan pada acara pernikahan, kelahiran, dan acara adat lainnya untuk melestarikan tradisi.

Tip 5: Promosikan Melalui Media
Promosi lagu “Ayam Den Lapeh” melalui media massa dan media sosial dapat memperkenalkan lagu ini kepada khalayak yang lebih luas. Stasiun radio, televisi, dan platform online dapat digunakan untuk memutar dan mendiskusikan lagu ini, sehingga meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat.

Kesimpulan
Melestarikan lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan tanggung jawab bersama masyarakat Minangkabau. Dengan menerapkan tips-tips di atas, lagu ini dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi dan menjadi bagian penting dari identitas budaya Minangkabau.

Kesimpulan

Lagu “Ayam Den Lapeh” merupakan karya seni musik tradisi Minangkabau yang memiliki nilai budaya dan filosofi yang tinggi. Lagu ini diciptakan oleh Upik Saman, seorang seniman musik tradisi Minangkabau yang terinspirasi oleh tradisi dan adat istiadat masyarakat Minangkabau.

Lagu “Ayam Den Lapeh” memiliki makna filosofis yang mendalam tentang pentingnya menjaga tradisi dan adat istiadat Minangkabau, serta mengingatkan perantau untuk selalu kembali ke kampung halaman. Lagu ini telah diwariskan secara turun-temurun dan terus dilestarikan melalui berbagai cara, seperti pengajaran secara lisan, pertunjukan, dokumentasi, dan promosi melalui media massa.

Pelestarian lagu “Ayam Den Lapeh” menjadi tanggung jawab bersama masyarakat Minangkabau. Dengan terus mewariskan dan melestarikan lagu ini, kita dapat menjaga dan memperkuat identitas budaya Minangkabau serta memperkaya khazanah budaya Indonesia.

Youtube Video:



About admin